Selasa, 09 Mei 2017

Bahaya Hipoksia Risiko Kerusakan Otak Pada Bayi

Bahaya Hipoksia Risiko Kerusakan Otak Pada Bayi,- Hipoksia merupakan kondisi dimana seseorang mengalami kekurangan atau rendahnya oksigen dalam darah mereka. Oksigen sendiri merupakan salah satu elemen dasar yang dibutuhkan untuk proses energi dalam tubuh. Kurangnya oksigen dalam darah dapat memppengaruhi banyak masalah kesehatan serius karena di proses serta diproduksi energi dalam tubuh. Penipisan atau rendahnya oksigen termasuk masalah progresif serta menjadi  tanda awal hipoksia pada anak-anak sehingga jika hal ini terjadi mereka haru dalam penanganan yang cepat.

Bahaya Hipoksia Risiko Kerusakan Otak Pada Bayi dan Anak²

Bahaya Hipoksia Risiko Kerusakan Otak Pada Bayi
Tanda-tanda hipoksia pada anak² termasuk sesak napas, rasa tidak nyaman saat bernapas, disorientasi, sakit kepala, kelelahan otot dan perlahan-lahan mengurangi kesadaran. Tanda lain dari hipoksia pada anak-anak termasuk semburan euforia tiba-tiba dan tanda-tanda bahwa anak tersebut menderita penglihatan kabur atau tidak stabil.

Sebagian besar ciri-ciri hipoksia pada anak² akan muncul bersamaan dan akan semakin berkembang buruk selama persediaan oksigen anak belum pulih. Ada juga banyak kemukinan penyebab hipoksia pada anak² Penyebab hipoksia yang paling umum adalah saluran jalan napas yang tersumbat. Obtruksi ini dapat terjadi sebagai akibat dari asma yang sedang berkembang atau bertahap. Asma melibatkan penyempitan salran napas karena beberapa reaksi alergi terhadap zat atau uap udara. Faktor penyebab lain dari penyumbatan termasuk infeksi, benda asing, tumor atau karena kerusakan yang diderita oleh saluran udara dalam suatu kecelakaan atau tindakan kekerasan fisik.


GEJALA KERUSAKAN OTAK PADA BAYI


Banyak gejala kerusakan otak pada bayi dideteksi sesaat setelah kelahiran terjadi. Jenis gejala serta tingkat keparahannya akan bervariasi sesuai dengan bagaimana kerusakan otak yang terjadi. Beberapa gejala akan segera terlihat sementara yang lain mungkin tidak muncul sampai bayi menunjukkan tanda-tanda keterlambatan perkembangan

  • Tempramen abnormal, di mana bayi mengalami menangis berlebihan dengan nada tinggi, serta bisa dikombinasikan dengan perilaku abnormal lainnya seperti menolak makanan dan menjadi sangat rewel.
  • Perubahan fisik, di mana misalnya bayi dengan kerusakan otak mungkin memiliki tengkorak yang tidak biasa, mengalami kesulitan memusatkan perhatian pada mata mereka, wajah dan sumsum tulang belakang mengalami kecacatan, serta dahi yang tidak normal.
  • Perkermbangan atau pertumbuhan menjadi terhambat, di mana seperti yang sudah kita jelaskan sebelumnya, terkadang kerusakan otak tidak terdeteksi sampai bayi lamban dalam penundaan perkembangan. Misalnya bayi tidak mengalami merangkak, tersenyum, dan lainnya dengan tepat untuk usia mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa semua bayi tidak mengalami perkembangan tonggak perkembangan pada saat bersamaan
  • Iskemik hipoksia saat lahir, ini adalah kondisi di mana otak bayi mengalami kekurangan oksigen sekitar waktu lahir. Kondisi ini dianggap salah satu penyebab kematian neonatal terbesar. Bayi yang mengalami kekurangan oksigen mungkin berisiko mengalami sejumlah kecacatan dan kondisi, seperti lumpuh otak (cerebral palsy), epilepsi, dan penundaan perkembangan.

Sekitar 20% bayi yang menderita kekurangan oksigen ringan saat lahir menunjukkan kekurangan belajar dan masalah perilaku pada usia 5. Kekurangan ini meliputi gangguan defisit perhatian, penundaan bicara, dyspraxia, dan autisme. Di antara bayi yang terpapar kekurangan oksigen moderat atau ringan, para peneliti menemukan bukti kuat adanya risiko memori yang buruk, kemampuan pemrosesan yang buruk, dan skor IQ yang jauh lebih rendah.

(* Baca Juga : Cara Mengobati Penyakit Oksigen Darah Rendah

Bayi yang menderita ensefalopati iskemik hipoksia moderat biasanya diobati dengan hipotermia terapeutik, teknik untuk mendinginkan suhu tubuh untuk meminimalkan kerusakan otak. Dalam prosedur ini, tubuh bayi didinginkan hingga 72 ° C begitu bayi lahir. Suhu dipertahankan pada tingkat rendah ini selama sekitar 72 jam. Ketika suhu tubuh mendingin, beberapa reaksi kimia tubuh melambat, memberi mekanisme perbaikan alami di dalam sel sebagai kesempatan untuk meminimalkan kerusakan otak tanpa terlalu banyak bekerja. Pendinginan terapeutik umumnya diberikan pada bayi yang menderita kekurangan oksigen moderat namun tidak pada bayi dengan ensefalopati iskemik hipoksia ringan.

Itulah sedikit ulasan mengenai Bahaya Hipoksia Risiko Kerusakan Otak Pada Bayi dan anak, semoga informasinya bermanfaat..

By Obat Keloid Di Apotik
Bahaya Hipoksia Risiko Kerusakan Otak Pada Bayi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

cara mengobati epilepsi